poenya marta

                            
    Jika Krisna Ada Band mampu menuliskan lirik lagu “karena wanita ingin dimengerti”, dan dilantunkan indah oleh Doni sang vokalis yang kegadisan (keren, ganteng, modis, dan penuh senyuman) itu, nah.... lewat tulisan bertema “ karena mahasiswa ingin dimengerti”ini, saya juga ingin menuliskan barisan kata dan berharap Anda para pembaca mania mampu melantunkannya.

    Dalam barisan kata yang penuh keluhan ini, saya mempertanyakan seberapa besar pengaruh keberadaan mahasiswa  bagi para pengajar (dosen) di sebuah universitas? Pertanyaan seperti ini kadang hinggap di kepala saya bila melihat para mahasiswa (PBSID) duduk nongkrong dibawah pohon Mahoni, koridor kampus, bahkan duduk santai depan ruangan. Berdasarkan penelitian yang telah saya lakukan dari hasil tinjauan selama ini, mahasiswa menghabiskan waktu tiga jam setengah dari jumlah total delapan atau sembilan jam waktu berada di ruangan untuk menerima pelajaran…jadi, setiap harinya mahasiswa hanya menerima empat atau lima jam materi perkuliahan, bila mengingat besarnya materi (uang) yang dikeluarkan untuk menerima materi tersebut,  saya pikir masih belum sepadan. Padahal seharusnya ada hubungan timbal balik dari keduanya, mengingat mahasiswa butuh pendidik dan dosen butuh peserta didik.

    Menurut hemat saya, banyaknya waktu yang terbuang sia-sia terjadi karena kinerja para dosen yang kurang baik. Pengalaman selama ini menjadi mahasiswa, apabila dosen terlambat masuk ruangan banyak alasan yang dilontarkan perihal kesibukan yang dijalaninya. Sementara, mahasiswa hanya mengiyakan serta memaklumi masalah tersebut, akibatnya semua kerugian ditanggung oleh mahasiswa. Ya,  begitulah mahasiswa hanya mampu menerima, menerima, dan menerima tanpa berkata sepatah katapun karena mulut serasa terbungkam dan kata tenggelam dalam diam. Jadi, mengutip kata D’masif: Mengertilah……wahai dosenku, aku takkan pernah bisa……hidup, tanpamu!!!